Rabu, 01 Desember 2010
Selasa, 30 November 2010
Pariwisata
Salah satu objek wisata yang ditawarkan kota ini adalah atraksi wisata tambang, dimana pengunjung dapat melakukan napak tilas pada areal bekas penambangan yang telah dibangun sejak zaman Belanda, dimana lokasi wisata tersebut dinamai Lobang Suro yang diambil dari nama Mbah Suro seorang mandor pada zaman dahulu yang juga dikenal dengan julukan mandor orang rantai
Pulau tidung
Pulau Tidung merupakan salah satu kelurahan di Kepulauan Seribu. Pulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau ini juga mempunyai penduduk cukup banyak. Wilayah Pulau Tidung merupakan tempat yang unik khususnya untuk wisata bahari dan menyelam. Ekosistem terumbu karang di pulau ini masih mempunyai keindahan yang cukup baik, khususnya apabila melakukan kegiatan snorkeling atau diving di daerah tubir. Kegiatan penelitian juga sering di lakukan di daerah ini.
Pantai Kenjeran Surabaya
Pantai kenjeran menyimpan banyak keindahan. Ombaknya yang tenang, dangkal dan berangin menjadikan tempat ini diminati banyak pengunjung. Pantai kenjeran berada di sebelah timur kota Surabaya. Memanjang dari utara ke selatan, sekitar 10 kilometer. Di sana anda bisa mengunjungi dua objek wisata popular, Taman Hiburan Pantai Kenjeran dan Pantai Ria Kenjeran ( Kenjeran Park).
Taman Hiburan maupun Pantai Ria merupakan tempat yang populer bagi warga kota Surabaya dan sekitarnya. Tak mengherankan, bila keduanya selalu di kunjungi banyak wisatawan, khususnya local. Tempat parkirnya luas, sehingga dapat menampung ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk masuk ke dalam taman, tiap pengunjung dikenai tiket Rp 2.000.
Pemandian guci
Bila Anda berjalan-jalan di daerah Tegal, ada salah satu tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Tempat ini bernama Pemandian Air Panas Guci. Untuk mencapai tempat ini membutuhkan waktu perjalanan kira-kira 3 jam untuk sampai di Guci dari kota Cirebon. Ada beberapa jalan yang agak rusak, jadi perlu ekstra hati-hati jika mengendarai kendaraan jenis sedan. Karena letaknya di atas gunung membuat jalanan menanjak. Pemandangan yang indah terhampar di sisi kanan dan kiri yang tidak bisa kita lihat di kota. Selain itu udaranya sangat sejuk karena letaknya di atas gunung.
Biaya masuk yang dikenakan untuk orang dewasa Rp. 3.100 dan anak-anak cukup membayar Rp. 2.350. Sampai disana kita memarkirkan mobil dan membayar biaya parkir Rp. 4.000 (biaya tukang parkir gelap). Kita harus berjalan kaki menuju ke tempat pemandiannya. Untuk para wanita lebih asyik untuk mengenakan sepatu atau sandal yang nyaman karena perjalanan yang kita lalui menanjak. Yang pasti dapat kita nikmati adalah pemandian air panasnya yang cukup menarik. Ada tempat pemandian air panas yang dikenakan biaya dengan kolam renang yang cukup bersih dengan tambahan biaya Rp. 4.000.
Bunaken
adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Rabu, 24 November 2010
Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (MaleisSejarah nama Indonesiache Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indiƫ), atau Hindia (Indiƫ); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
George Earl
max havelaar
Adolf Bastian
Ki Hajar Dewantara
seni musik
kecapi
Angklung
Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity
Tarian
George Earl
max havelaar
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913
Adolf Bastian
Ki Hajar Dewantara
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BB - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
WilayahIndonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,searah penjuru mata angin, yaitu:
Utara
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
Selatan
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat
Samudra Indonesia
Timur
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
Wilayah
Utara
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
Selatan
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat
Samudra Indonesia
Timur
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
seni musik
Seni musik di Indonesia , baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk juga keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta, yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:
- angklung -bande -culung - Dermanen - Gamelan- Gandang tabuik
- Gendang Bali - Gondang Batak - Gong Kemada - Gong Lambus – Jidor - Kecapi Suling - Kulcapi Batak
- Kendang Jawa – Kenong – kulintang – rebab – Rebana – saluang – Saron – sasando – Serunai
- Suling lembang – suling batak –suling sunda – Talempong – Tanggetong –Tifa
dan sebagainya
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:
- angklung -bande -culung - Dermanen - Gamelan- Gandang tabuik
- Gendang Bali - Gondang Batak - Gong Kemada - Gong Lambus – Jidor - Kecapi Suling - Kulcapi Batak
- Kendang Jawa – Kenong – kulintang – rebab – Rebana – saluang – Saron – sasando – Serunai
- Suling lembang – suling batak –suling sunda – Talempong – Tanggetong –Tifa
dan sebagainya
Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Tarian
Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda
Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
Aceh: Saman, Seudati
Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
Betawi: Yapong
Sunda: Jaipong, Tari Topeng
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
Sulawesi Tengah: Dero
Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung
Riau : Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
Lampung : Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Datang )
Nias : famaena
Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
Aceh: Saman, Seudati
Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
Betawi: Yapong
Sunda: Jaipong, Tari Topeng
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
Sulawesi Tengah: Dero
Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung
Riau : Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
Lampung : Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Datang )
Nias : famaena
Tari Piring
Tari Topeng
Tari tortor
Kamis, 18 November 2010
Angklug ditetapkan warisan budaya dunia
UNESCO mengukuhkan angklung Indonesia ke dalam daftar representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.
pada 2 oktober 2009, UNESCO juga mengukuhkan batik sebagai warisan budaya tak benda atau intagible cultural heritage of humanity.
angklung adalah alat musik tradisional yag berasal dari jawa barat, terbuat dari bambu, yag dibuyikan denga cara digoyangkan. Bunyi yang tercipta dari benturan badan pipa bambu meghasilkan susuna nada. Nada alat musik angklung sebagai musik tradisi suda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
dikenal beberapa jenis angklung. Dianataranya angklung gubrag, angklung kanekes, dan angklung dogdog lojor.
pada 2 oktober 2009, UNESCO juga mengukuhkan batik sebagai warisan budaya tak benda atau intagible cultural heritage of humanity.
angklung adalah alat musik tradisional yag berasal dari jawa barat, terbuat dari bambu, yag dibuyikan denga cara digoyangkan. Bunyi yang tercipta dari benturan badan pipa bambu meghasilkan susuna nada. Nada alat musik angklung sebagai musik tradisi suda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
dikenal beberapa jenis angklung. Dianataranya angklung gubrag, angklung kanekes, dan angklung dogdog lojor.
Kamis, 11 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)